Selasa, 04 Juni 2013

Home » Sumber Informasi Terpercaya | SINDOnews.com: Harga minyak dunia turun terganjal data China

,
Sumber Informasi Terpercaya | SINDOnews.com
// via fulltextrssfeed.com
Harga minyak dunia turun terganjal data China
Jun 4th 2013, 12:20

Harga minyak dunia turun terganjal data China

Dani Mohammad Dahwilani

Selasa,  4 Juni 2013  −  19:20 WIB

Harga minyak dunia turun terganjal data China

Ilustrasi/Foto: Istimewa

Sindonews.com - Harga minyak global hari ini merosot, karena pedagang mengambil keuntungan dari kenaikan hari sebelumnya, dan kekhawatiran atas melemahnya permintaan China.

Dalam perdagangan di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juli turun 18 sen menjadi USD101,88 per barel. Sementara kontrak utama New York, West Texas Intermediate (WTI) minyak mentah light sweet untuk pengiriman Juli, turun 40 sen menjadi USD93,04 per barel.

Minyak mentah berjangka telah pulih, menyusul penurunan tajam pada akhir pekan, setelah pejabat energi tinggi Irak mengatakan, bahwa negaranya ingin memperketat produksi di tengah kendurnya perkiraan permintaan global.

"Namun, harga minyak mentah lebih rendah setelah perdagangan bergelombang kemarin," kata analis Sucden, Kash Kamal, seperti dilansir dari France 24, Selasa (6/4/2013).

"Kekhawatiran lambannya permintaan ditutup rebound di akhir perdagangan kemarin, setelah statistik manufaktur ISM menyoroti kondisi ekonomi lemah saat ini," tambahnya.

Pasar juga telah melacak dolar yang lemah kemarin, setelah indeks pembelian manajer ISM untuk sektor manufaktur AS, pada Mei mengambil ke wilayah kontraksi. Kenaikan mata uang AS membuat minyak yang dihargakan dalam dolar lebih mahal, sehingga mengurangi permintaan.

Selain itu, data lemah PMI China membuat sentimen terus negatif. "Hasil ekonomi di China menempatkan tekanan pada harga," kata Victor Shum, managing director IHS Purvin and Gertz, Singapura.

"Perekonomian China mungkin mendingin, dan ini telah memicu kekhawatiran terhadap permintaan," tambahnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, raksasa perbankan global, HSBC melaporkan pembacaan  aktivitas manufaktur China menyusut lebih dari proyeksi awal pada Mei lalu, menegaskan kontraksi pertama dalam tujuh bulan.

Indeks manajer pembelian (PMI) HSBC pada Mei datang di angka 49,2, terendah selama delapan bulan dan lebih buruk dari 49,6 pada awal pengumuman 23 Mei 2013. Di mana angka di bawah 50 menunjukkan kontraksi.

Pertumbuhan di China diharapkan dapat mengimbangi ekonomi negara-negara Eropa, yang diawasi ketat pasar karena mempengaruhi harga minyak dunia.

(dmd)

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions