Ini faktor pemicu IHSG bertahan di zona merah
Dana Aditiasari
Selasa, 25 Juni 2013 − 16:40 WIB
Ilustrasi
Sindonews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini ditutup di zona merah. IHSG kembali melanjutkan pelemahan yang terjadi pada hari kemarin.
Analis Riset PT Panin Sekuritas, Purwoko Sartono mengatakan bahwa melemahnya IHSG menyusul aksi jual yang dilakukan investor.
"IHSG memang sempat menguat pada sesi pagi, akan tetapi berangsur kembali ke area negatif menyusul kekhawatiran akan dampak perlambatan ekonomi China terhadap perekonomian global," kata dia, Selasa (25/6/2013).
Menurut dia, hal tersebut menyusul terjadi kemandekan kredit (credit crunch) di China yang memicu kenaikan suku bunga pinjaman antar bank pada pekan lalu.
Sementara pasar regional pada sore ini berangsur kembali menguat menyusul ekspektasi regulator perbankan China (PBOC) akan mengeluarkan kebijakan untuk mengatasi masalah ini.
Di sisi lain, menguatnya indeks juga dimanfaatkan investor untuk melakukan jual di atas (sell on strength). Investor asing tercatat kembali melakukan aksi jual (net sell) mencapai Rp1,1 triliun.
Sore ini, IHSG kembali melemah 10,59 poin atau 0,24 persen ke level 4.418. Tercatat sebanyak 137 saham menguat, 134 saham melemah dan 100 saham stagnan.
Nilai transaksi tercatat sebesar Rp6,32 triliun dengan volume perdagangan sebanyak 4,77 miliar lembar saham. Sementara penjualan bersih tercatat sebesar Rp1,18 triliun.
Indeks sektor mayoritas melemah, dengan pelemahan tertinggi dipimpin sektor aneka industri yang minus 0,84 persen. Sementara sektor yang mendorong penguatan Bursa adalah agri, tambang, infrastruktur dan keuangan.
(
rna)