IHSG diprediksi masih akan alami tekanan jual
Dana Aditiasari
Selasa, 4 Juni 2013 − 08:26 WIB
Ilustrasi
Sindonews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari kedua pekan ini diprediksi memiliki peluang mengalami stabilisasi sementara waktu seiring menguatnya Dow Jones semalam.
"IHSG akan berada pada kisaran 4.934-5.032 dengan pola three black crows terbentuk atas IHSG mengindikasikan bearish continuation," kata Kepala Riset MNC Securities, Edwin Sebayang, Selasa (4/6/2013).
Kendati berpotensi mengalami penguatan, tetapi, Edwin melihat hal tersebut akan digunakan asing untuk kembali melakukan net sell, yang kemarin Senin membukukan net sell dalam jumlah besar Rp1,6 triliun, sehingga YTD net buy asing tersisa Rp9,54 triliun atau turun hampir 50 persen dari net buy tertinggi di atas Rp18 triliun beberapa minggu lalu.
Di tengah mengecewakannya beberapa data ekonomi yang dirilis Senin, ditanggapi positif oleh pasar karena hal tersebut mengimplikasikan paket stimulus akan tetap berlanjut.
Itu tercermin dalam kenaikan tajam Dow sebesar 138,46 poin (0,92 persen) ditutup pada level 15.254,03 seiring turunnya The Vix 0,12 persen ditutup pada level 16,28.
Adapun data yang dirilis, seperti U.S. manufacturing activity bulan Mei yang mengalami kontraksi pertama kali dalam enam bulan seiring turunnya new orders ke level 48,8 dari sebelumnya di level 52,3.
Kemudian ada juga data melemahnya permintaan atas ekspor tercermin dalam turunnya export index ke level 51 dari sebelumnya 54, sementara level impor sedikit lebih baik pada level 54,5 dari sebelumnya level 55,0.
Selain itu, ISM factory activity bulan Mei turun ke level 49,0 dibandingkan data April pada level 50,7 yang juga setara dengan proyeksi ekonom pada level 50,7.
Di samping itu, data construction spending bulan April ternyata tumbuh lebih kecil dari perkiraan awal di tengah laporan perusahaan data keuangan Markit's final PMI index menunjukkan pertumbuhan sedikit lebih tinggi dibandingkan perkiraan awal.
(
rna)