Metrotvnews.com, Nusa Dua: Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto mengatakan transportasi merupakan komponen utama dalam pengadaan logistik, yaitu mencapai 50%.
"Indeks performa logistik di Indonesia masih sangat rendah dan biaya logistik di Indonesia sangat mahal bila dibandingkan dengan negara negara ASEAN," kata Suryo, Jumat (14/6).
Suryo Bambang Sulisto tampil sebagai salah satu pembicara dalam sesi Pertemuan Puncak Pemimpin Redaksi se-Indonesia yang bertema Menata Infrastruktur Transportasi Nasional untuk Memperkuat Perekonomian.
Suryo mengatakan sarana transportasi di Indonesia tidak pernah berubah sejak zaman kolonial Belanda, yaitu berorientasi pada transportasi darat dan lebih fokus pada angkutan orang bukan barang.
"Biaya angkutan di jalan raya tiga kali lipat daripada pengangkutan laut. Panjang rel kereta api juga tidak banyak berubah sejak zaman Belanda dan lebih berorientasi pada angkutan orang," tuturnya.
Untuk pengangkutan logistik melalui kereta api, kata Suryo, juga masih belum siap. Rel kereta api yang ada saat ini tidak sesuai untuk engkutan barang dengan kapasitas besar dan kecepatan tinggi.
"Perlu tambahan terminal peti kemas di jalur kereta api untuk distribusi logistik," ujarnya.
Di sisi lain, transportasi laut untuk distribusi logistik juga bukan tanpa masalah.
Suryo mengatakan kebanyakan pelabuhan di Indonesia adalah peninggalan Belanda dan masih dilanda dengan permasalahan pendangkalan.
"Perlu dicari lokasi-lokasi pelabuhan yang baru untuk mendukung distribusi logistik melalui laut," katanya.
Dalam diskusi tersebut, selain Suryo Bambang Sulisto, pembicara lainnya adalah Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono, Direktur Utama PT KAI Ignasius Jonan, dan Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar. (Ant)
Editor: Basuki Eka Purnama
