Metrotvnews.com, Jakarta: Neraca perdagangan Indonesia kembali mengalami defisit pada bulan April 2013 setelah pada bulan sebelumnya sempat surplus sebesar US$304,9 juta.
Ekspor di bulan April 2013 mencapai US$14,70 miliar, sedangkan impor US$16,31 miliar. Dengan demikian defisit perdagangan selama April mencapai US$1,62 miliar.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengatakan impor minyak bumi dan gas (migas) berkontribusi pada defisit perdagangan sebesar US$1,2 miliar. Sisanya, US$407,4 juta, bersumber dari sektor nonmigas.
"Bulan April 2013 terjadi defisit US$1,62 miliar, karena ekspor US$14,70 miliar dan impor US$16,31 miliar. Secara total US$1,6 miliar defisit untuk April terdiri dari US$1,2 miliar untuk migas dan nonmigas juga terjadi defisit US$407,4 juta," ujar Suryamin.
Ia menjelaskan berdasarkan kinerja perdagangan pada bulan April, ekspor menurun 9,11% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dibandingkan bulan sebelumnya, terjadi penurunan 2,18%.
Penurunan terjadi karena ekspor migas menurun 18,37% dari US$2,92 miliar menjadi US$2,39 miliar dan harga beberapa komoditas ekspor mengalami penurunan, seperti kopra, minyak kelapa sawit, karet, tembaga, dan emas.
"Sebenarnya untuk beberapa komoditas, volume masih terjadi kenaikan untuk ekspor. Jadi penurunan yang terjadi karena penurunan nilai, masih terjadi penurunan beberapa harga komoditi. Kalau volume sebenarnya banyak yang meningkat," tuturnya. (Ayomi Amindoni)
Editor: Rina Garmina
