Senin, 03 Juni 2013

Home » METRO TV NEWS EKONOMI: DPR: Pemda Harus Awasi Elpiji

,
METRO TV NEWS EKONOMI
Metrotvnews Indonesia News Video Portal // via fulltextrssfeed.com
DPR: Pemda Harus Awasi Elpiji
Jun 2nd 2013, 19:19

Metrotvnews.com, Jakarta: Pemerintah daerah harus turut membantu Pertamina mengawasi peredaran elpiji di daerah masing-masing. Pasalnya, sebagai pemasok dan distributor, Pertamina bertanggung jawab juga untuk mengawasi peredaran elpiji sesuai kuota yang ditetapkan.

Demikian yang disampaikan oleh anggota Komisi VII DPR RI Dito Ganinduto saat dihubungi, Minggu (2/6).

Dito menuturkan, pengawasan dari pemerintah daerah juga harus berjalan lantaran elpiji 3 kilogram (kg) merupakan program pemerintah yang dikenal dengan program konversi. "Pemda harus ikut membantu mengontrol, melakukan pengawasan juga," kata Dito.

Menurut Dito, program konversi yang dilakukan pemerintah harus sukses dengan dibantu oleh berbagai pihak khususnya pemerintah daerah. Ini dilakukan untuk mengurangi subsidi minyak.

Dito melanjutkan, seyogianya distribusi elpiji 3 kg dilakukan secara ketat. Pasalnya, elpiji 3 kg ini kuotanya sudah ditetapkan. Sedangkan, untuk elpiji 12 kg, kendati non subsidi tapi pemda harus tetap mengawasi agar kelangkaan terhindarkan.

Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Eri Purnomohadi mengatakan, setiap daerah jumlah kuota elpiji 3 kg sudah ditetapkan karena elpiji tersebut merupakan barang subsidi.

Eri juga mengatakan, pasokan dari agen ke pangkalan tetap sama, tidak ada pengurangan. Menurut Eri, jika terjadi kelangkaan di daerah kemungkinan karena permainan spekulan.

Eri juga tidak menutup mata bahwa masih ada oknum pangkalan yang melakukan penyimpangan penjualan elpiji 3 kg. Namun, kata dia, dengan sistem tertutup, pengawasan penjualan bisa diawasi dan penyimpangan bisa ditekan. Kebijakan distribusi tertutup ini, lanjut Eri, sudah dilakukan di beberapa daerah misalnya Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Adapun, terkait harga elpiji 3 kg yang di atas harga rata-rata, menurut Eri, itu disebabkan harga eceran tertinggi (HET) masing-masing daerah berbeda.

Eri mengungkapkan, harga dari agen ke pangkalan untuk wilayah Jabodetabek ditetapkan Rp 12.750 per tabung. Sedangkan harga dari pangkalan ke konsumen disesuaikan dengan jarak dan daerah. Karena itu, tidak aneh jika di beberapa daerah harganya di kisaran Rp 13-15 ribu per tabung. Namun, jika di wilayah Jabodetabek harganya mencapai Rp 15 ribu, kata Eri, itu kemahalan.

Terkait dengan harga elpiji 12 kg yang juga merangkak naik, Eri mengaku belum mendapatkan informasi mengenai hal tersebut.

Lebih lanjut, Ketua DPD Hiswana Migas Kalimantan Amin Syawal membantah kenaikan harga elpiji 12 kg di Kalimantan.

"Yang ada produk baru dengan merek dagang bright gas dengan harga Rp 115 ribu," kata Amin dalam pesan singkatnya yang diterima Media Indonesia, Minggu (2/6). (Bunga Pertiwi Adek Putri)


Editor: Agus Tri Wibowo

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions